MENJUAL BERBAGAIMACAM KERUDUNG, BUSANA MUSLIM, BAJU KOKO, SARUNG DAN LAIN-LAIN GROSIR DAN ECERAN

Senin, 26 November 2012

Model Terbaru

Model : Kerut Kepang Harga Rp. 35.000.-

Cardigan Batik Harga 40.000.- 

Cardigan Batik Harga 40.000.-

Cardigan Batik Harga 40.000.-

Model Joyya  Harga Rp. 25.000,-

Model Kerut Polkadoth  Harga Rp. 30.000,-

Model Pashmina batik harga Rp. 30.000,-

Share

Sabtu, 24 November 2012

Tips Agar Rambut Sehat Pakai Jilbab

Rambut Sehat Pakai Jilbab

Tips Agar Rambut Sehat Pakai Jilbab - Perempuan muslim yang kesehariannya selalu menutupi aurat dengan jilbab pasti memiliki masalah rambut yang sama. Kurangnya sinar matahari dan sirkulasi udara membuat kesehatan rambut sedikit terganggu.Gatal, terasa panas, berminyak, dan rambut juga jadi kering, bercabang, serta mudah rontok adalah salah satu gangguan bagi para perempuan berjilbab. Namun anda jangan khawatir, berikut Tips Agar Rambut Tetap Sehat Dalam Jilbab. Perhatikan bahan pembuat jilbab


Tak peduli rambut dan kulit kepala jenis apa yang diberikan Sang Pencipta, sebaiknya Anda tetap memilih bahan pembuat jilbab yang 'ramah kepala'. Pilihlah kerudung dari bahan yang mudah menyerap keringat, seperti bahan katun atau kaos.

Bagaimana Tips Agar Rambut Tetap Sehat Dalam Jilbab?




Warna jilbab
Sebaiknya Anda memilih kerudung dengan warna cerah, apalagi saat aktivitas lebih menuntut Anda untuk berpanas-panas ria di bawah terik matahari. Saat malampun juga sama, ingat, nyamuk suka warna gelap lho.

'Lapis' kali ini sebaiknya dilewatkan saja
Tentu yang dimaksud di sini adalah pemakaian kerudung yang berlapis-lapis. Jika Anda suka dengan tatanan kerudung modern, maka ada baiknya Anda tetap bijak dalam memilihnya. Sesuaikan dengan kondisi dan jenis rambut. Sebab semakin tebal lapisannya, maka kulit kepala semakin sulit bernafas.


Longgarkan sedikit
Sama seperti kaum pria yang tak nyaman bila memakai dasi terlalu kencang, demikian juga dengan wanita saat berkerudung. Mengikat kerudung dan juga rambut terlalu kencang (biasanya hanya karena ingin tampak lebih rapi) jelas bukanlah tindakan yang bijak. Jadi, longgarkan sedikit bila Anda tetap ingin rambut terjaga kesehatannya. Hindari pula mengikat kerudung pada area leher karena bisa menghambat masuknya udara bebas ke area rambut.


Perawatan rambut
Cucilah rambut secara teratur dengan menggunakan shampo sesuai jenis rambut dan kulit kepala. Dan, setelah keramas, tunggulah hingga rambut benar-benar kering sebelum mengenakan kerudung, agar tidak muncul ketombe.


Bila mengikuti saran-saran praktis di atas, maka pastinya rambut Anda bebas masalah meski harus berkerudung.
Share

Rabu, 21 November 2012

Bagaimana Cara Agar Kentut Tidak Bau?

kesehatan of wondering of farting
by: IndexArticles Team
Kentut, sesuatu yang selalu hadir di keseharian kita. Kadang terdengar "nyaring", kadang pelan, kadang berbau dan terkadang juga tanpa bau. Namun tahukah Anda apa kentut itu sebenarnya? Apa manfaatnya bagi tubuh dan orang yang menghirupnya? Baca terus artikel ini.

Bukan angin sembarang angin. Angin yang satu ini antara benci dan rindu. Benci bila ada orang yang mengeluarkannya. Rindu bila sudah seharian tidak merasakannya. Dan cemas, bila sudah dua minggu tidak mengeluarkannya. Namun yang jelas, semua orang pasti memerlukannya.

Sebenarnya kentut adalah jalinan proses pengeluaran gas yang berlebihan dari dalam usus melalui anus. Dan ini lebih sering terjadi saat menjelang buang air besar. Banyak faktor yang menentukan tingkat keseringan kentut seseorang. Salah satunya adalah dari pola makan yang biasa dilakukan dan juga pengaruh dari obat-obatan tertentu seperti antibiotik misalnya.

Seberapa normalkan kentut seseorang yang sehat? Secara rata-rata frekuensi kentut seseorang yang sehat sekitar 10 sampai 14 kali dalam sehari. Dan bila ditampung, volume angin yang diproduksi setiap kali kentut antara 400 sampai ­1.600 ml per hari.

Proses terjadinya Kentut
Kentut berawal dari proses pencernaan di dalam perut kita. Saat proses pencernaan dan penyerapan makanan terjadi dalam usus halus, makanan yang tidak bisa dicerna serta sulit diserap tubuh akan dibuang ke usus besar atau kolon. Nah, di dalam usus besar ini lah terjadi proses fermentasi yang antara lain menghasilkan sejumlah gas yang dibantu oleh sejumlah bakteri yang bermukin di usus.

Bila kita mengacu pada proses yang terjadi tersebut, bisa disimpulkan bahwa semakin banyak seseorang mengonsumsi jenis makanan yang sulit dicerna usus, maka semakin meningkat pula proses fermentasi yang dilakukan oleh bakteri. Akibatnya produksi gas pun meningkat. Jenis gas yang diproduksi dalam usus antara lain karbondioksida (CO2), hidrogen (H2) dan metan. Kendati ada pula sumber gas dalam usus yang berasal dari udara luar, seperti nitrogen (N2) dan oksigen (O2). Udara luar ini dapat ikut tertelan akibat aktivitas makan yang tidak benar. Yakni kebiasaan mengunyah permen karet, pemasangan gigi palsu yang kurang tepat, dan sebagainya.

Sumber Aroma Bau Kentut

Secara umum, tidak semua kentut mengeluarkan bau kurang sedap. Terjadinya bau yang kurang sedap saat kentut lebih sering diakibatkan oleh adanya proses pembusukan oleh metabolisme bakteri dalam usus besar seprti bau asam akibat mengonsumsi makanan yang tidak sesuai kemampuan organ pencernaannya. Selain itu, makanan berbau tajam seperti petai, durian nangka dan cempedak juga dapat menyebabkan kentut berbau.

Berdasarkan penelitian, kentut yang tidak berbau lazimnya terdiri atas 5 komponen gas, yakni gas nitrogen, oksigen, hidrogen, metan dan karbondioksida. Kelima gas inilah yang merupakan porsi terbesar dalam kentut. Nah, bila kentut yang berbau, biasanya ada tambahan gas-gas lain yang mengiringi seperti skatol, indol, hidrogen sulfida, dan asam lemak rantai pendek. Gas-gas ini walaupun terdapat dalam jumlah kecil mampu menimbulkan bau yang menusuk hidung.

Cara Agar Kentut Tidak Bau
Ada tips pribadi penulis yang bisa dishare disini seputar bagaimana cara agar kentut tidak berbau, yakni dengan buang air besar sesering mungkin. Sisa makanan yang terlalu lama terkurung di dalam usus besar yang sudah berbentuk kotoran, seperti halnya sampah tentu menghasilkan bau yang kurang sedap. Bila tinja ini cepat dibuang, maka usus besar akan cepat kosong dan gas yang ada di dalamnya pun cepat keluar. Namun bila tinja di dalam usus besar ini terlalu lama dipendam dan tidak juga dikeluarkan dalam waktu maksimal 18 jam, maka bau gas akan semakin menumpuk dan menyengat. Sehingga saat kita akan kentut, gas yang seharusnya keluar tidak berbau, akan diboncengi oleh bau kototan yang belum dibuang tadi. Hasilnya kentut akan bau.
Anda bisa uji coba pengalaman penulis ini. Coba Anda dalam sehari itu buang air besar minimal 2 kali sehari yakni pagi dan malan, niscaya kentut Anda tidak akan berbau. Namun coba pula untuk tidak buang air besar lebih dari sehari, apalagi ditambah sampai tiga hari.... wah, silahkan Anda bedakan hasilnya. Jangankan Anda, semut dan cicak yang ada di sekitar Anda pun akan cepat mengungsi dibuatnya, dikira wedhus gembel gunung Merapi tahap kedua :) ***
Share